Dia sudah tinggal di bumi selama dua puluh tahun, setelah
keluar dari tempat persembunyiannya di sebuah gua, sebelum akhirnya bertemu
denganku tiga hari yang lalu. Ini pertemuan kedua, di sebuah kios kecil yang
sore, yang dingin, yang bagus, di bulan Oktober yang baik.
Pertemuan pertama, ketika kami masih bersama-sama di dalam
gua. Sedang menyelidiki aku imigran dari sorga, yang diselundupkan ke bumi oleh
ayahku yang tegang di kamar pengantin.
“Akhirnya kita bertemu lagi
Kurawa ?” Dia mulai mencoba lagi mempermanis dirinya dengan senyuman, dan
selalu berhasil.
“hah? Dedektif Vawang !! knp kau
kemari ?”
“Mengungkap fakta tentang
penyelundupan kau Kurawa ha ha ha”, Dia tertawa sambil menghisap sebatang
rokok.
“Jadi, Bagaimana ayahku bisa
menyelundupkanku ?”
“Jasa Si Botak dan Ibumulah.”
“Siapa Si Botak itu, bagaimana
bisa ibuku ?”
“Si botak asisten ayahmu, yang
selalu keluar masuk lubang khusus yang ada di tubuh ibumu.”
Angin datang mempercantik sore
itu, keindahan terbuat dari daun-daun di tepi jalan. Satu matahari di sana,
sedang pergi ke area yang lebih gelap, didorong oleh awan berwarna-warni. Kami
datang untuk sebuah Kopi.
“Dan ibumu?”
“Ibuku?”
“Tugas ibumu, ya dia menyimpan hasil selundupan"
"Hmmm"
"Di
tempat yang kokoh selama sembilan bulan” Dia tersenyum. Aku tidak tahu
apa yang dirasakan ibumu.....ketika dia melibatkan dirinya dengan rasa sakit,
untuk bisa mengeluarkanmu dari lubang khusus yang ada di tubuhnya itu”
“Aku tahu yang kau maksud. Untuk itu, ibu dibantu oleh dokter dan suster”
“Ya”
“Dengan
bayaran yang akan ditanggung oleh ayahku”
“Itu ayah
yang baik. Tapi pelaku penyelundupan tetap harus ditangkap”.
“Kalau ayah
dan ibuku ditangkap, pihak rumah sakit juga harus, Karena mereka juga terlibat
dalam konspirasi menyelundukan aku ke bumi?”
“Iya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar